Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan pemahaman praktis para pengelola pohon di lanskap kota. Kegiatan bertajuk Pelatihan Pengenalan Rayap yang Ber-Asosiasi dengan Pohon di Lanskap Kota dan Pengendaliannya ini dilaksanakan selama dua hari, pada Senin dan Selasa, tanggal 14–15 Oktober 2024, bertempat di Ruang Sidang Sylva, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi (mahasiswa dan dosen), praktisi, serta pelaku usaha di bidang pengelolaan pohon dan kehutanan perkotaan. Selain pelatihan di kelas, peserta juga mendapatkan pengalaman langsung melalui kunjungan ke Laboratorium Advance IPB dan Laboratorium Rayap di Departemen Hasil Hutan IPB.

Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada pemahaman teori tentang rayap, terutama jenis-jenis yang berasosiasi dengan pohon di lanskap kota, serta potensi dampaknya terhadap kesehatan pohon. Materi disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika, MS, Guru Besar Entomologi Hutan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, yang mengulas aspek biologi rayap, perilaku sosialnya, dan peran ekologisnya. Sesi dilanjutkan dengan demonstrasi teknik identifikasi rayap secara morfologis oleh Dr. Arinana, S. Hut., M. Si, dosen Departemen Hasil Hutan sekaligus Kepala Laboratorium Rayap IPB, bersama para asistennya. Kegiatan hari pertama ditutup dengan kunjungan ke Laboratorium Rayap untuk memperdalam pemahaman peserta terkait klasifikasi dan pengenalan jenis-jenis rayap.







Hari kedua pelatihan difokuskan pada praktik lapangan yang dimulai dengan pengambilan sampel rayap secara langsung di Arboretum Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University. Peserta diajak mengamati secara langsung habitat rayap serta cara penanganan spesimen yang benar. Selanjutnya, peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan mikroskopis terhadap rayap-rayap hasil temuan di Laboratorium Advance IPB University, sekaligus mempelajari teknik identifikasi lanjutan berdasarkan ciri morfologi detail. Pelatihan ini tidak hanya memberikan bekal teknis dan praktis, tetapi juga membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh terhadap pentingnya deteksi dan pengendalian rayap dalam konteks pengelolaan pohon di kawasan urban.





Melalui kegiatan ini, Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) terus menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang arborikultur dan pengelolaan pohon kota secara ilmiah dan berkelanjutan. Rayap sebagai salah satu organisme yang sering kali menjadi ancaman tersembunyi bagi pohon, memerlukan pemahaman mendalam agar tidak salah ditangani. Diharapkan pelatihan ini menjadi bekal awal bagi para peserta dalam merancang strategi pengendalian yang tepat guna serta memperkuat upaya perlindungan terhadap pohon-pohon kota yang bernilai ekologis tinggi.