Kampus IPB University menjadi tuan rumah The 3rd International Symposium on Arboriculture in The Tropics (ISATrop) pada tanggal 1 Agustus. Simposium internasional ini diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University bekerja sama dengan Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Prof. Iskandar Z. Siregar, Ketua MArI dan Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama, dan Alumni, menyatakan bahwa tema tahun ini sangat relevan karena ilmu dan praktik arborikultur (budidaya pohon kayu) semakin berkembang pesat, terutama di daerah tropis.
“Topik ini penting karena ilmu dan praktik arborikultur berkembang ke arah yang positif, terutama di daerah tropis,” ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa simposium ini menyoroti pentingnya pengembangan industri arborikultur di Indonesia, yang saat ini semakin mendapat perhatian dari berbagai pemangku kepentingan. Salah satu pencapaian signifikan dalam pengembangan ini adalah penerapan mata kuliah arborikultur di IPB University. Penerapan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
Dekan Fahutan IPB University, Prof. Naresworo Nugroho, menekankan bahwa acara ini merupakan platform yang efektif untuk berbagi ide dan perspektif tentang masa depan penelitian dan pendidikan arborikultur.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman dan kerjasama di antara para peserta, perguruan tinggi, dan berbagai pemangku kepentingan di berbagai negara. Kami berharap dapat meningkatkan riset, pelatihan, dan advokasi mengenai peran penting pohon, ruang hijau, taman kota, dan hutan kota di tingkat nasional dan global,” katanya.
Dalam sesi pleno, simposium ini menghadirkan beberapa pembicara terkemuka, termasuk Silvia Hakim dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Ia membahas tentang implementasi konsep hutan kota di Ibu Kota Nusantara serta tantangan dan prospeknya. Selain itu, Dr. Ponthep Meunpong dari Universitas Kasetsart memberikan wawasan mengenai praktik arborikultur dalam pengembangan kota ramah lingkungan di Thailand. Sementara itu, Dr. Biplov Chandra Sarkar dari Universitas GLA India membahas tentang hukum dan praktik arborikultur di India.
Simposium ini juga menampilkan kunjungan virtual ke Hutan Pendidikan Gunung Walat IPB University. Selain itu, ada sesi presentasi mengenai inovasi arborikultur dan hutan kota.
Sumber: https://www.ipb.ac.id/news/index/2024/08/ipb-university-gelar-3rd-isatrop-2024-fokus-pada-integrasi-arborikultur-untuk-pengembangan-kota-berkelanjutan/