IPB University Bersama USFS Gelar Forum Group Discussion “Pentingnya Standar Pemeriksaan Kesehatan Pohon untuk Mendukung Ekosistem Kota yang Berkelanjutan”

IPB University bekerja sama dengan United States Forest Service International Program (USFS-IP) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang merupakan FGD Lanjutan dari diskusi terbatas sebelumnya dengan beberapata ahli terutama anggota Masyarakat Arborikultur Indoensia (MArI) dan peneliti pada Klater Riset Arborilultur IPB pada bulan Agustus 2023. Tema FGD adalah “Pentingnya Standar Pemeriksaan Kesehatan Pohon untuk Mendukung Ekosistem Kota yang Berkelanjutan”, yang diselenggarakan pada pada Rabu, 01 November 2023 pukul 08.00 wib – 12.30 wib di IPB Internasional Convention Center (IICC) Bogor. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri oleh 40 peserta secara offline dan sekitar 100 peserta secara online. Peserta yang hadir secara offline adalah perwakilan pusat standardisasi Badan Standarisasi Nasional (BSN), khususnya Direktorat Pengembangan Standar Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian, Personal dan Ekonomi Kreatif (PSIPPE), dan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal (PSAKHH). Selain itu hadir juga dari pusat standarisasi KLHK, yaitu Pusat Standarisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PuSTARHut), Pusat Standarisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (PUSTANPI), Pusat Standarisasi Kualitas Lingkungan Hidup, dan Pusat Standar Fasilitas Penerapan Standar. Pada FGD ini dari BRIN hadir Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah, dan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya dan Kehutanan. Dari pemerintahan lainnya hadir  Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa barat, Kota Bogor dan Kota Bandung. Selain itu hadir dari pihak swasta dan praktisi pengelola Kawasan SCBD dan tree climber. Pihak akademisi diwakili oleh kehadiran dosen dari IPB, UNB, dan ITB.

Kegiatan FGD dibuka dengan sambutan dan arahan dari Pimpinan IPB University yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, Prof. Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar. Pimpinan IPB University menyampaikan bahwa “Kegiatan ini merupakan suatu agenda penting untuk mewujudkan harapan adanya panduan baku yang bersifat operasional secara nasional terkait bagaimana prosedur dan langkah-langkah pemeriksaan pohon. Dalam hal ini dukungan pihak USFS sangat diapresiasi karena terlibat dalam upaya pengembangan dan penguatan teknologi dalam mempertahankan jasa ekosistem terbaik sebagai bagian dari kontribusi tujuan pembagunan berkelanjutan (SDGs) khususnya untuk SDG 11 dan SDG 15”

Pada kesempatan FGD ini dilakukan penandatanganan MoU antara Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) dengan Badan Kejuruan Teknik Kehutanan (BKTHut). Dalam MoU ini, MArI dan BKTHut berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dalam peningkatan sumberdaya manusia terutama untuk keahlian arborikultur yang termasuk rumpun di BKTHut.

Pada sesi pertama pembicara FGD berasal dari tim MArI dan Klaster Riset Arborikultur IPB, yaitu masing-masing Prof. Dr. Ir. Iskandar Z Sirengar, IPU ASEAN Eng. dan Prof. Dr. Dodi Nandika, IPU ASEAN Eng. Pembicara lainnya berasal dari Satgas Pembangunan Ibukota Negara (IKN) yang diwakili oleh Ibu Ayrin Harahap Saputri, Kasubdit Wilayah I, Di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum berbicara tentang pohon yang menjadi infrastruktur vital dalam mewujudkan IKN sebagai Forest City.

Di sesi kedua pembicaranya adalah Ibu Herlina Merinda, Kepala Bidang Jalur Hijau, Dinas Pertamanan DKI Jakarta yang menyampaikan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 14 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Pohon. Selain itu disampaikan juga tentang instrument pemeriksaan pohon menggunakan i-tree tools oleh Dr. Kaswanto, MSi dari IPB University, dan sharing knowledge terkait  penggunaan borang pemeriksaan pohon di Kebun Raya Bogor oleh Bapak Arief Noor Rachmadiyanto, MP. dari BRIN. Di akhir sesi, Prof. Dr. Ir. Lina Karlinasari, IPU ASEAN Eng. menyampaikan  materi “Perjalanan menuju Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)”. Dari pemaparan diharapkan segera dibentuk tim khusus serta tata waktu yang jelas dalam menyusunan draft Standar Pemeriksaan Kesehatan Pohon.

Rekomendari dari kegiatan FGD adalah akan dilakukannya tindakan-tindakan nyata melalui diskusi intensif permusan draft standar sehingga harapan semua pihak dapat segera terwujud dimana Indonesia memiliki “Standar Pemeriksaan Kesehatan Pohon” yang komprehensif.