Agustus 6, 2024
Kampus IPB University menjadi tuan rumah The 3rd International Symposium on Arboriculture in The Tropics (ISATrop), 1/8. Simposium internasional ini diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University bekerja sama dengan Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Prof Iskandar Z Siregar, Chairperson MArI sekaligus Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni, menyatakan bahwa tema kali ini sangat relevan karena sains dan praktik arborikultur (budi daya pohon kayu) semakin berkembang pesat, terutama di daerah tropis.
“Topik ini penting karena sains dan praktik arborikultur berkembang ke arah positif, terutama di daerah tropis,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, simposium ini menyoroti pentingnya pengembangan industri arborikultur di Indonesia, yang kini semakin mendapat perhatian dari berbagai stakeholder. Salah satu pencapaian signifikan dalam pengembangan ini adalah adopsi mata kuliah arborikultur di IPB University. Adopsi mata kuliah tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
Dekan Fahutan IPB University, Prof Naresworo Nugroho, menekankan bahwa acara ini merupakan platform yang efektif untuk berbagi ide dan perspektif tentang masa depan penelitian dan pendidikan arborikultur.
“Kegiatan ini sangat penting untuk mengkultivasi pemahaman dan kerja sama di antara partisipan, perguruan tinggi, dan berbagai stakeholder di berbagai negara. Kami berharap dapat meningkatkan riset, pelatihan, dan advokasi mengenai peran penting pohon, ruang hijau, taman kota, dan hutan urban di skala nasional dan global,” katanya.
Dalam sesi plenary, simposium menghadirkan beberapa pembicara terkemuka, termasuk Silvia Hakim dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Ia membahas tentang implementasi konsep hutan kota di IKN serta tantangan dan prospeknya. Selain itu, Dr Ponthep Meunpong dari Kasetsart University memberikan wawasan mengenai praktik arborikultur dalam pengembangan kota ramah lingkungan di Thailand. Sementara, Dr Biplov Chandra Sarkar dari GLA University India membahas hukum dan praktik arborikultur di India.
Simposium ini juga menyajikan virtual visit ke Hutan Pendidikan Gunung Walat IPB University. Tidak hanya itu, terdapat sesi presentasi mengenai inovasi arborikultur dan hutan kota. (MW/ra/Rz)