Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) mengadakan diskusi dengan Thai Arboriculture Association (TAA) untuk memperkuat kerja sama dalam bidang arborikultur di kawasan Asia Tenggara. Diskusi dilakukan secara online menggunakan zoom pada tanggal 2 Juni 2024. Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai isu penting terkait pengembangan profesi arborikultur, termasuk integrasi arborikultur dengan industri lanskap yang telah diterapkan di Singapura melalui Landscape Industry Association. Selain itu, TAA juga berbagi pengalaman dalam menetapkan standar profesi arborikultur di Thailand melalui kerja sama dengan Thai Profession Qualification Institute (TPQI).

Salah satu topik menarik yang dibahas adalah kompetisi panjat pohon (Tree Climbing Competition), di mana kompetisi serupa telah sukses diadakan di Singapura tahun lalu, dan tahun ini akan diselenggarakan di Malaysia dalam rangka Asia-Pacific Tree Climbing Championship (APTCC). Diskusi juga menyoroti rencana kompetisi di Thailand pada Desember 2024, serta peran Malaysia sebagai salah satu grup terbesar dalam kompetisi internasional ini. Untuk mendukung keberlanjutan acara tersebut, direncanakan pertemuan khusus dengan perwakilan dari Malaysia dan Singapura sebelum acara, serta upaya menjalin kontak dengan arborist dari Vietnam guna memperluas jaringan profesional di kawasan Asia-Pasifik.

Selain itu, diskusi juga mencakup pentingnya standarisasi dalam perawatan dan kesehatan pohon. Thailand berbagi pengalaman mengenai standar perawatan pohon yang telah mereka terapkan, yang dapat menjadi acuan bagi negara lain di kawasan ini. Dalam aspek akademik, Fakultas Kehutanan, Kasetsart University, melalui Dr. Ponthep Meunpong—yang juga merupakan Wakil Presiden TAA serta seorang arborist bersertifikasi ISA, tree worker, dan tree risk assessor—menyampaikan peran akademisi dalam mendukung pengembangan arborikultur secara lebih luas.
Melalui diskusi ini, diharapkan terjalin kerja sama lebih erat antara Indonesia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam mengembangkan profesi arborikultur, meningkatkan standar perawatan pohon, serta memperluas peluang bagi para profesional dan akademisi di bidang ini.